Proses pengkajian tiga objek di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menjadi perhatian publik karena upaya tersebut merupakan langkah signifikan dalam upaya pelestarian cagar budaya. Sebagai salah satu wilayah kaya sejarah, penetapan objek cagar budaya di Lumajang diharapkan mampu menambah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya dan sejarah daerah. Saat ini, salah satu objek yang sedang menjalani tahapan pengkajian adalah situs Selogending di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro.
Fokus Utama: Situs Selogending
Situs Selogending merupakan salah satu dari tiga objek yang dipercayai memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. Lokasinya yang berada di Desa Kandangan memberikan keuntungan tersendiri dalam pengembangan wisata budaya di daerah tersebut. Upaya untuk menjadikan Selogending sebagai cagar budaya dapat menjadi daya tarik wisata baru, meningkatkan perekonomian masyarakat lokal, serta memperkaya pemahaman tentang sejarah Lumajang bagi pengunjung yang berminat terhadap warisan budaya lokal.
Masjid Baitur Rohman: Simbol Religius dan Sejarah
Bangunan masjid Baitur Rohman terletak di Desa Tukum, Kecamatan Tekung, juga sedang dalam proses pengkajian. Sebagai objek dengan nilai religius dan sejarah, masjid ini menyimpan kisah perjalanan agama di kawasan tersebut. Dilihat dari sudut pandang arsitektur, masjid ini memperlihatkan sejarah perkembangan gaya bangunan religius yang unik. Jika berhasil ditetapkan sebagai cagar budaya, masjid Baitur Rohman akan menambah daftar objek bersejarah yang dapat dinikmati dan dipelajari.
Manfaat Penetapan Cagar Budaya
Pada dasarnya, penetapan sebuah objek menjadi cagar budaya membawa segudang manfaat bukan hanya untuk pelestarian, tetapi juga untuk pengembangan ekonomi. Objek-objek ini dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata edukatif bagi pelajar dan wisatawan, sehingga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sejarah dan kebudayaan. Daerah sekitar cagar budaya juga biasanya mengalami peningkatan dalam perkembangan infrastruktur sekaligus memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat sekitar melalui pariwisata yang berkembang.
Antisipasi dan Tantangan
Namun, proses pengkajian dan penetapan cagar budaya juga menghadapi tantangan, terutama dalam hal pendanaan dan pemeliharaan. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi hambatan ini. Pemerintah daerah harus memiliki strategi jangka panjang dalam mempertahankan dan merawat cagar budaya, serta menyertakan masyarakat lokal dalam setiap tahap proses untuk membangun rasa memiliki dan tanggung jawab.
Peran Masyarakat dalam Pelestarian
Masyarakat setempat berperan penting dalam menjaga kelestarian objek budaya. Partisipasi aktif dari warga sekitar diperlukan untuk memastikan bahwa setiap cagar budaya bisa terawat dengan baik. Penyuluhan dan pendidikan tentang pentingnya cagar budaya juga harus digalakkan agar warga dapat memahami nilai sejarah objek-objek tersebut, sehingga memotivasi mereka untuk ikut andil dalam pelestarian peninggalan sejarah ini.
Dalam kesimpulannya, pengkajian tiga objek di Lumajang sebagai cagar budaya menunjukkan komitmen positif terhadap pelestarian sejarah dan budaya di Indonesia. Penetapan tersebut diharapkan tidak hanya mendorong wisata dan perekonomian lokal, tetapi juga meningkatkan kebanggaan dan identitas budaya bagi masyarakat setempat. Dengan tantangan yang ada, kolaborasi menyeluruh antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci utama dalam upaya menjaga warisan budaya ini tetap hidup dan bermanfaat bagi generasi mendatang.

