Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan masyarakat dan pemberdayaan mahasiswa melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sebanyak 587 mahasiswa diberangkatkan ke berbagai daerah dengan misi utama meningkatkan ketahanan pangan dan literasi digital. Program ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran luar kampus bagi mahasiswa, namun juga wadah kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan di dunia nyata.
Tujuan Program KKN UPGRIS
Program KKN dari UPGRIS kali ini diprioritaskan pada dua isu penting, yaitu ketahanan pangan dan literasi digital. Ketahanan pangan menjadi isu krusial terutama di tengah pandemi yang belum sepenuhnya usai, mempengaruhi stabilitas ekonomi dan ketersediaan sumber daya. Sementara itu, literasi digital ditekankan mengingat pesatnya perkembangan teknologi yang mengharuskan masyarakat untuk lebih melek digital agar tidak tertinggal dalam era informasi ini.
Persiapan Mahasiswa dan Pembekalan
Sebelum diterjunkan ke masyarakat, mahasiswa UPGRIS telah dibekali dengan berbagai materi yang relevan dengan topik utama KKN kali ini. Pembekalan tersebut meliputi strategi pengembangan ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan dan cara memanfaatkan platform digital untuk mendukung berbagai kegiatan ekonomi. Pelatihan tersebut dirancang agar para mahasiswa dapat memberikan solusi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah sasaran KKN.
Kolaborasi dan Dampak Positif
Partisipasi dalam program KKN ini melibatkan kerja sama antara pihak kampus, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Tujuan kolaborasi ini adalah untuk memastikan bahwa program yang dijalankan bisa berkelanjutan dan memberi dampak positif jangka panjang. Partisipasi mahasiswa tidak hanya dinilai dari seberapa besar pengetahuan yang mereka berikan, tetapi juga dari sisi interaksi dan adaptasi dengan lingkungan lokasi KKN masing-masing.
Tantangan dan Potensi Kendala di Lapangan
Meskipun pembekalan telah dilakukan, mahasiswa masih dihadapkan pada berbagai tantangan di lapangan. Mulai dari perbedaan budaya hingga kendala logistik seharusnya diantisipasi sejak awal. Pengelolaan ekspektasi menjadi kunci dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin tidak sesuai rencana. Namun, tantangan-tantangan ini diyakini akan memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, mengingatkan mereka tentang pentingnya fleksibilitas dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah.
Pandangan Mahasiswa Terhadap KKN
Bagi mahasiswa, KKN merupakan peluang langka untuk menerapkan teori yang diperoleh di bangku kuliah dalam situasi nyata. Banyak di antara mereka mengaku termotivasi untuk belajar lebih banyak tentang isu-isu sosial dan komunitas yang selama ini hanya mereka temui dalam kajian akademis. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa mendapatkan wawasan baru tentang dinamika sosial serta kesempatan untuk meningkatkan soft skills dalam berkomunikasi dan bekerjasama dalam tim.
Dengan melihat dampak yang bisa dihasilkan dari program KKN ini, ada harapan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dikembangkan dan didayagunakan oleh lebih banyak institusi pendidikan. Ketahanan pangan dan literasi digital adalah dua area yang berpotensi membawa perubahan signifikan di masyarakat jika dikelola dengan baik. Kesadaran akan hal ini dapat mendorong universitas lain untuk menjalankan program serupa, menciptakan generasi muda yang siap berkontribusi lebih bagi masyarakat luas.

